Kamis, 12 Juni 2014

Jembatan Suramadu Penghubung Surabaya - Madura

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan besar dan panjang yang melintasi Selat Madura, jembatan ini menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan). Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu
- jalan layang (causeway)
- jembatan penghubung (approach bridge)
- jembatan utama (main bridge)

Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, Madura merupakan satu daerah di Jawa Timur yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah sekitar 4,5 triliun rupiah

Dengan panjang mencapai 5 kilometer, jembatan ini merupakan sebuah jembatan yang sangat vital menjadi menghubung utama antara Pulau Jawa dan Madura yang dulunya dihubungkan hanya dengan transportasi laut.

Jembatan Suramadu di malam hari



Jembatan Suramadu di siang hari



Jembatan Layang

Jalan layang atau disebut Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura.
Jalan layang ini menggunakan konstruksi penyangga PCI yang masing masing panjangnya 40 meter tiap bentang yang disangga pondasi pipa baja berdiameter 60 cm.

Jembatan Penghubung

Jembatan penghubung atau disebut approach bridge menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Jembatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter. Jembatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak yang mempunyai panjang 80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang pondasi penopang berdiameter 180 cm.

Jembatan utama

Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.
Khusus jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar dengan tinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter.
Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut. Pada bagian inilah yang menyebabkan pembangunannya menjadi sulit dan terhambat, dan juga menyebabkan biaya pembangunannya jadi membengkak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar